Penelitian ini ditujukan untuk melihat bagaimana Tempo.co mengontruksi, membangun, mereproduksi dan menyuguhkan pemberitaan diskresi Ahok terkait reklamasi pantai utara Jakarta pada Mei-Juli 2016 kepada pembacanya. Pada penelitian ini, penulis hanya fokus pada pemberitaan mengenai dikresi Ahok terkait kontribusi tambahan rekamasi pantai Utara Jakarta pada periode Mei sampai dengan Juli 2016 di media siber Tempo.co. Teknik analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah framing model Robert N. Entman yang terbagi menjadi empat elemen, yaitu Define Problems, Diagnose Cause, Make Moral Judgement, dan Treatment Recommendation. Hasil penelitian menunjukkan Tempo.co mengkritisi masalah diskresi yang dikeluarkan Ahok menjadi sumber dari kasus suap menyuap yang sampai saat ini diselidiki KPK. Tempo menyudutkan Ahok sebagai tokoh utama yang bertanggungjawab atas penyelewangan oknum pejabat daerah dan beberapa pihak pengembang. Kebijakan Ahok tersebut dipertanyakan oleh Tempo.co, dimana dasar atau landasan hukum atas diskresi tersebut. Secara tidak langsung Tempo.co telah melakukan pembelajaran sosial terhadap pembacanya dengan memberikan masukan-masukan agar pembaca dapat melihat dan melakukan pengawasan terhadap kasus reklamasi tersebut. Di sisi lain, Tempo.co tetap berupaya mengimbangi sikapnya dengan tidak mempermasalahkan apakah reklamasi patut dihentikan atau dilanjutkan atau Tempo.co tidak menolak adanya reklamasi, tak terlepas dari sikap Tempo.co yang terus berusaha menjaga prinsip kepentingan publik dalam pemberitaannya.

Kata Kunci : Diskresi Ahok, reklamasi, diskresi, framing Entman