Program berita televisi di tanah air saat ini semakin beragam dan kreatif. Tak hanya memberikan informasi terkini, program berita televisi juga menyuguhkan program tayangan dokumenter. Tayangan dokumenter saat ini sudah menjelma menjadi identitas televisi, salah satunya program Lentera Indonesia di televisi NET. Episode yang penulis angkat yaitu “Salam Damai Anak-anak Mahakam” yang mengangkat tema toleransi masyakarat pelosok Kalimantan Timur. Dimana isu toleransi masih menjadi pekerjaan rumah bagi sebagian daerah di tanah air. Pada dasarnya, program Lentera Indonesia mengusung tema tentang pendidikan, kesehatan, dan pengabdian masyarakat. Sehingga episode ini menarik dan berbeda dari tema episode lainnya, karena tayang pada tanggal 12 Juni 2016 bertepatan dengan bulan Ramadan. Pada bulan ini, banyak stasiun televisi menyelipkan unsur keagamaan pada setiap tayangan untuk merangkul segmen masyarakat beragama Islam. Tema toleransi menjadi inti penelitian ini. Peneliti ingin mengetahui bagaimana realitas toleransi masyarakat pelosok Kalimantan Timur, proses produksi representasi toleransi, dan bagaimana pula representasi toleransi dalam program Lentera Indonesia NET. Penelitian ini menggunakan analisis framing yang bertujuan untuk mengetahui pembingkaian yang dilakukan tim produksi Lentera Indonesia NET. Teori yang digunakan adalah teori Stuart Hall mengenai representasi dengan pendekatan konstruksionis. Salah satu hasilnya, NET. berusaha menggambarkan toleransi di masyarakat pelosok secara positif sesuai dengan visi perusahaan.

Kata kunci: Representasi, Toleransi, Masyarakat Pelosok, Program Dokumenter