Penelitian ini bertujuan untuk menelaah strategi engagement pada laman Facebook Blue Bird Group yang disebabkan oleh kerusuhan pada 22 Maret 2016 melalui teori lima engagement goals oleh Sherman dan Smith (2013) seperti building trust and credibility, being present with a human touch, creating connections, sparking interaction dan driving interaction. Laman Facebook digunakan sebagai hub komunikasi. Interaksi yang intens terjadi di laman Facebbok tersebut. Selama crisis resoulution, Blue Bird menyesuaikan strategi engagement dengan situasi yang terjadi untuk mengembalikan image berpengalaman, tepercaya, humble, dan inovatif. Blue Bird tetap menggunakan “peace of mind” sebagai umbrella message yang di kaitkan dengan teori partial apology, compensation, dan reminding (Coombs 2006b dalam Coombs, 2007) untuk menyatakan concern dan regret untuk merestorasi brand image. Strategi-strategi tersebut digunakan karena kerusuhan tersebut bukanlah seratus persen kesalahan Blue Bird. Demonstrasi yang berujung kerusuhan itu diinisiasi oleh sopir Blue Bird bersama dengan anggota Persatuan Pengemudi Angkutan Darat (PPAD). Oleh karena itu, Blue Bird bereaksi berdasarkan kapasitasnya.

Kata Kunci : krisis, manajemen krisis, komunikasi krisis, restorasi image, social media engagement, brand image.