Di masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo hubungan Indonesia dan China mengalami peningkatan pada hubungan perekonomian. Presiden Joko Widodo memiliki agenda pembangunan infrastruktur untuk Indonesia. Untuk melakukan pembangunan tersebut Indonesia membutuhkan dana investasi asing dan China menjadi salah satu negara yang berinvestasi besar di Indonesia. Indonesia dan China memiliki kepentingan terhadap hubungan kerjasama di perekonomian.Di saat hubungan perekonomian antara kedua negara berjalan dengan baik, klaim China di Laut China Selatan bersingungan dengan wilayah kedaulatan Indonesia yaitu Kepulauan Natuna. Indonesia bukan sebagai negara yang memberikan klaim terhdap Laut China Selatan, akan tetapi Indonesia memiliki kepentingan di Laut China Selatan. Sikap Indonesia dan China memiliki benturan di permasalah kedaulatan di Laut China Selatan. Tesis ini akan membahas dua kepentingan Indonesia, kepentingan Indonesia dengan China dan kepentingan Indonesia di Laut China Selatan. Penelitian ini akan memperlihatkan startegi diplomasi yang cocok untuk menghadapi China dengan dua kepentingan yang dimiliki Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan jenis studi kasus untuk menganalisis berbagai kasus yang dijadikan objek penelitian. Hasil dari penelitian ini menujukan bahwa kedua kepentingan Indonesia tidak saling berbenturan. Sebab, di antara dua bidang tersebut terdapat garis imajiner yang membatasi kepentingan masing-masing negara pada dua bidang yang berbeda.

Kata Kunci: Indonesia, China, Laut China Selatan , Kepentingan Nasional, Strategi Diplomasi