Sistem pengendalian layanan penerangan dan pendingin ruang kelas pada Universitas Bakrie bersifat manual konvensional memanfaatkan tenaga manusia. Perkembangan teknologi komputer yang semakin berkembang dapat dimanfaatkan untuk menggantikan tenaga manusia. Teknologi komputer dapat mengintegrasikan pengendalian layanan penerangan dan pendingin ke dalam sistem yang terkelola. Pengelolaan layanan tersebut dikenal dengan nama system bangunan otomatis. Penerapan sistem baru pada sistem lama yang tengah berjalan membutuhkan pertimbangan terkait keberhasilan dari sistem baru yang diusulkan. Simulasi adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang dirancang berjalan dengan baik. Dalam simulasi ini, sistem nyata direpresentasikan dalam bentuk model sistem dengan beberapa asumsi seperti penggunaan maket sebagai ruang kelas, kipas dan sensor suhu sebagai pendingin lampu sebagai penerangan. Pada penelitian ini dibangun sebuah model system bangunan otomatis untuk mengelola layanan penerangan dan pendingin ruang kelas. Model sistem dibangun dengan menerapkan prinsip-prinsip dan strategi pengendalian sistem bangunan otomatis. Model sistem terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari aktuator, sensor, modul pengendali, dan modul serial-to-ethernet. Perangkat lunak yang digunakan merupakan perangkat lunak berbasis desktop yang dibangun dari awal untuk menerapkan strategi pengendalian dan menjalankan fungsi-fungsi yang berkaitan dengan sistem bangunan otomatis.

Kata kunci : sistem bangunan otomatis, strategi pengendalian, pemodelan dan simulasi.