Tesis ini merupakan usaha penyelesaian masalah pada perusahaan penambangan emas PT. XYZ. Masalah yang dihadapi adalah adanya ketidaksesuaian pengelolaan perusahaan dengan ketentuan pemerintah Indonesia perihal Good Mining Practice, sehingga operasi perusahaan dibekukan oleh pemerintah pada tahun 2012 dan 2015. Guna mengatasi persoalan ini, diperlukan penyusunan langkah-langkah strategis yang menyeluruh, yang diharapkan dapat menjaga keberlanjutan jalannya perusahaan di masa mendatang. Pendekatan penyelesaian masalah dilakukan dengan menerapkan kerangka Balance Scorecard dan ISO 26000 untuk dapat memberikan rancangan langkah-langkah strategis yang terukur, berimbang dan menyeluruh. Survei awal dan wawancara mendalam dilakukan terhadap lima narasumber dari PT. XYZ yang kompeten untuk mengetahui pemenuhan perusahaan pada 7 komponen inti ISO 26000. Hasil analisis gap dalam presentase maksimal 100% yang didapat, yaitu: (1) tata kelola organisasi 26,3%, (2) hak asasi manusia 69,4%, (3) praktik operasional yang adil 76,8%, (4) praktek perburuhan 88%, (5) lingkungan 52,5%, (6) isu konsumen 98,6%, (7) keterlibatan pengembangan masyarakat 47,9%. Rancangan Balanced Scorecard yang dihasilkan merekomendasikan 15 langkah (obyektif) yang terbagi dalam 4 perspektif, yakni: perspektif finansial (3 obyektif), perspektif pelanggan (3 obyektif), perspektif proses internal (6 obyektif), dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (3 obyektif). Rancangan Balanced Scorecard dalam kerangka ISO 26000 ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun kembali PT. XYZ menjadi perusahaan yang dapat kembali tumbuh secara berkelanjutan.

Kata kunci: keberlanjutan perusahaan, PT XYZ, Balanced Scorecard, ISO 26000