Perusahaan menyerahkan aktivitas logistik seperti jasa pergudangan dan transportasi kepada pihak ketiga untuk mengurangi total biaya logistik. Penelitian dilakukan di PT EFG Logistik Indonesia yang hanya memiliki satu klien. Klien tersebut merupakan perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) ternama yang memiliki ratusan Stock Keeping Unit (SKU). Daya tawar perusahaan yang besar dapat menyebabkan perusahaan dengan mudah beralih kepada perusahaan logistik lainnya apabila PT EFG Logistik tidak dapat memenuhi ketepatan waktu pengiriman dan keakuratan barang yang dikirim. Ketepatan waktu dan keakuratan pengiriman barang dapat dicapai dengan memperbaiki sistem operasional seperti teknologi serta kompetensi karyawan. Kompetensi karyawan bagian operasional dibagi menjadi tiga, yakni: kompetensi bertingkah laku, kompetensi berketerampilan serta kompetensi berpengetahuan. Kompetensi tersebut dapat dikembangkan melalui berbagai metode pelatihan. Untuk mengetahui pelatihan yang dibutuhkan, perusahaan perlu mengetahui kompetensi karyawan yang masih perlu dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesenjangan kompetensi antara kompetensi yang telah dipersyaratkan perusahaan dengan kompetensi yang dimiliki oleh karyawan bagian operasional. Karyawan bagian operasional dikelompokan menjadi dua jenis, yakni operator dan staf administrasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa operator memerlukan pengembangan kompetensi bertingkah laku dan kompetensi berpengetahuan sedangkan karyawan administrasi memerlukan pelatihan untuk menambah kompetensi berketerampilan. Kata kunci: logistik, kompetensi, kompetensi bertingkah laku, kompetensi berketerampilan dan kompetensi berpengetahuan.