Penelitian ini menganalisis ketepatan waktu penyajian laporan keuangan di Indonesia. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan diukur dengan audit delay dan reporting delay. Sampel penelitian terdiri dari 700 firm-years di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007-2009 yang membentuk unbalanced panel. Rata-rata audit delay perusahaan sampel adalah 74 hari dan rata-rata reporting delay perusahaan sampel adalah 94 hari. Analisis regresi berganda menunjukkan bahwa corporate governance dan opini audit berpengaruh negatif signifikan terhadap audit delay dan reporting delay sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap audit delay dan reporting delay. Rasio utang hanya berpengaruh negatif signifikan terhadap reporting delay. Variabel Kantor Akuntan Publik (KAP), profitabilitas, price earnings ratio dan dividend payout ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay dan reporting delay. Analisis Uji T untuk dua sampel independen menunjukkan audit delay lebih pendek pada perusahaan dalam industri keuangan, yang diaudit oleh KAP Big Four dan yang menerima opini audit wajar tanpa pengecualian. Faktor pembeda kelompok yang paling kuat adalah opini audit. Analisis audit delay dan reporting delay antar industri menunjukkan perusahaan dalam industri keuangan memiliki audit delay dan reporting delay yang paling pendek. Audit delay paling panjang terdapat pada industri trade, service and investment, sedangkan reporting delay paling panjang terdapat pada industri property, real estate and building construction. Key words: Audit delay, reporting delay, corporate governance, KAP, opini audit, ukuran perusahaan, profitabilitas, rasio utang, price earnings ratio, dividend payout ratio, jenis industri