Select Language  
Book's Detail
BRAND ENGAGEMENT CEO AIRASIA TONY FERNANDES SAAT KRISIS MEREK: STUDI KASUS INSIDEN AIRASIA QZ8501

Setiap perusahaan biasanya memiliki tim krisis tersendiri apabila krisis menimpa mereknya. Dalam kasus krisis merek AirAsia akibat insiden QZ8501, selain tim krisis, CEO perusahaan juga turut andil bahkan memimpin langsung penanganan krisis merek tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi dan komunikasi yang dilakukan oleh CEO AirAsia Tony Fernandes dalam konteks brand engagement selama krisis merek berlangsung. Menggunakan metode yang bersifat kualitatif dengan pendekatan studi kasus, penelitian ini melakukan pengumpulan data melalui pengamatan terhadap media terkait pemberitaan interaksi dan komunikasi yang dilakukan CEO AirAsia, serta akun Twitter pribadinya. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara mendalam kepada Head of Corporate Secretary and Communication AirAsia Indonesia, salah satu anggota keluarga korban insiden QZ8501, pakar pemerekan, dan pelanggan AirAsia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CEO AirAsia melakukan interaksi dan komunikasi kepada keluarga korban, pelanggan, karyawan dan publik secara luas baik dalam bentuk tatap muka secara langsung, pemberian informasi secara simultan melalui akun Twitter pribadinya, dan pengiriman surat secara pribadi melalui email dengan mengatasnamakan dirinya. Terlihat bahwa dalam setiap interaksi dan komunikasinya, Tony Fernandes selalu memberikan personal touch dan melakukannya secara kekeluargaan.

Kata kunci:krisis merek, CEO, brand engagement, AirAsia, Tony Fernandes

Statement of Responsibility
Author(s) DecibelFirdausSteyer (1111003058) - Personal Name
Edition
Call Number UB/EIS-KOM/15/073
Subject(s) krisis merek
CEO
Brand engagement
AirAsia
Tony Fernandes
Language Indonesia
Publisher Universitas Bakrie
Publishing Year 2015
Specific Detail Info
File Attachment
LOADING LIST...
Availability
LOADING LIST...