Banyaknya penipuan di e-commerce sekarang ini, memengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap transaksi jual beli barang di e-commerce. Hal ini memberikan efek penurunan kepercayaan konsumen, sehingga membentuk persepsi negatif. Persepsi merupakan proses penerimaan stimuli-stimuli yang diseleksi, diatur, dan diintepretasikan. Oleh sebab itu, Kaskus mengeluarkan fitur verified seller untuk meningkatkan kepercayaan konsumen. Tujuan penelitian ini, untuk menganalisa proses pembentukan persepsi kepercayaan konsumen terhadap fitur verified seller di Kaskus. Penelitian ini berfokus pada proses pembentukan persepsi yang dibentuk oleh para pengguna Kaskus yang belum pernah mengetahui fitur verified seller. Model dalam peneltian ini menggunakan model SOR (Stimulus, Organism, Response), dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan tekhnik pengambilan data FGD (Focus Group Discussion). Hasil peneltian menunjukkan bahwa para pengguna Kaskus mempersepsikan, adanya fitur verified seller ini sebagai bentuk keseriusan dari Kaskus dalam bersaing di dunia e-commerce. Selain itu, adanya fitur ini Kaskus ingin mempertahankan loyalitas dari pengguna Kaskus.

Kata Kunci : Persepsi, e-commerce Kaskus, Verified Seller